Salatiga Fashion Carnival |
Mommies, Ladies..
Tau gak kalau di negara kita ini ternyata ada beberapa daerah yang setiap tahun rutin menyelenggarakan karnaval lho. Kalau Jakarta udah pasti gak aneh ya, tapi selain itu ada juga Jember fashion carnival, Banyuwangi Ethno Carnival, dan ada juga Salatiga Fashion Carnival lho.... kalau di Salatiga, Jawa Tengah karnaval itu verupa kontes pawai busana tapi teteup gak jauh-jauh dari budaya asli Indonesia. Karnaval yang pertama banget diadakan tahun 2009 lalu itu, tujuannya mau membuat Salatiga jadi kota mode setaraf internasional gitchuu,,,, Bahkan mommies, ladies, menurut sumber yang aku dapetin di mbah Google, karnaval tahunan itu terus berkembang dan dimodifikasi jadi makin meriah karena melibatkan anak-anak kampus Satya Wacana gitu.
Namanya juga karnaval ya, gak seru kalau gak pake bunyi-bunyian semarak kan ya, mommies, ladies... Jadi kampus itu berinisiatif kerjasama dengan karang taruna, jadilah sebuah kampung karnaval Pungkursari Fashion Carnival. Ih, kreatif ya, mommies. ladies... Ada kesenian thek-thek yang menggunakan barang bekas, peralatan rumah tangga kini telah
dikembangkan dan menjadi ikon musik barang bekas warga Salatiga yang bernama
drumblek. Satu-satunya wilayah yang memperkenalkan sajian musik sederhana.
Sajian musik barang bekas drum blek inipun justru akhirnya menjamur dan ditiru oleh beberpa
komunitas karnaval di Indonesia.
Looks naturally n yummy.....! |
Oya, satu lagi mommies, ladies... ingat Roy Marthen gak ? Aktor lawas yang masih tetep flamboyan itu asalnya juga dari Salatiga lho... Kata mbah google, ada beberapa tempat wisata di sana. Karena dukungan faktor geografisnya,
udara sejuk dan letak yang sangat strategis, konon Salatiga cukup
dikenal keindahannya di masa penjajahan Belanda, lho mommies, ladies...., bahkan sempat
memperoleh julukan "Kota Salatiga yang Terindah di Jawa Tengah". Akh, jadi kepingin jalan-jalan ke Salatiga nih. Hmmm... cari waktu ah, dan jadwal busnya. Aku pingin menjelajah kota Salatiga nih jadinya.
Lukisan oleh Josias Cornelis Rappard yang menggambarkan gereja di Salatiga (tahun 1880-an) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar