Rabu, 22 Oktober 2014

FILM FURY : MASIH ADA HATI NURANI DI TENGAH PEPERANGAN


Mommies, Ladies....

Yuhuuu....
Tadi malem aku nonton pelem yang genre nya heroik, berlatar belakang perang dunia II setting nya sekitar tahun 1945, judulnya FURY. Arti Fury itu sendiri adalah AMARAH.

Awalnya, pas diajakin nonton film itu, aku gak terlalu excited. PERANG ?? waduhh... pasti yang ada cuman adegan kekerasan, darah, dan kumuh. Tapi yang main Brad Pitt, mommies.. ya, pastinya film yang bagus. Begini nih sinopsis singkatnya, ya...  Adalah sekompi tentara amerika yang merupakan pasukan bersenjata berat, yaitu tank yang dikasih nama FURY. Tentara tersebut dipimpin oleh seorang komandan bernama Don "Wardaddy" Collier (yaitu si ganteng Brad Pitt). Di dalam tank tersebut, ada 5 orang yang bertugas masing-masing, termasuk satu anggota rekrutan baru, yaitu Norman Ellison yang awalnya adalah seorang penulis dan tidak berpengalaman berperang. Nah, si imut Norman itu awalnya di-bully alias diplonco terus-terusan oleh genk nya tersebut. Bahkan dia pernah dipaksa untuk menembak salah satu prajurit Jerman yang tertangkap. Memang, saat itu musuh utama AS adalah tentara sekutu SS. Norman yang berhati nurani dan lembut merasa tertekan. Kacian ya...
Flow film menurutku gak membosankan, dan jauh dari kesan perang yang nyebelin. Paling kaget-kaget dikit karena dentuman bom sana sini, sampai akhirnya seluruh rombongan tank hancur lebur  dan hanya tertinggal tank FURY dengan 5 orang awaknya. Mereka mencoba bertahan, tapi malang oh...moms, ada ranjau darat menghancurkan roda besi tank sebelah kanan jadi tank mereka gak bisa bergerak kemana-mana. Padahal saat itu komandan Don ingin segera menuju dan merebut suatu perempatan. Mereka akhirnya berusaha memperbaiki roda besi tank, tapi ternyata gak jauh dari situ sudah ada sekitar 200-300 tentara sekutu SS sedang menuju ke arah mereka. Tiga orang yang awalnya memilih untuk menyerah dan bersembunyi, akhirnya kembali bergabung dengan Don yang bersikeras tetap bertahan di dalam tank. Begitu pula Norman, yang lambat laun telah berubah sikap menjadi "menjiwai peperangan". Tau gak gara-gara apa dia berubah drastis gitu ? Waktu di perhentian sebelumnya, Don dan Norman masuk ke rumah salah seorang wanita Jerman. Saat itu wanita itu menyembunyikan seorang keponakannya yang masih belia bernama Emma. Di rumah itu, meskipun Norman dan Emma tidak saling mengerti bahasa masing-masing, tapi hati keduanya menyatu. Sayangnya, gak lama sayang-sayangan, Norman dkk musti segera bergerak meninggalkan area tersebut untuk melanjutkan tugas. Lebih apes lagi, tiba-tiba ada ledakan bom tentara sekutu SS mengenai dan menghancurkan rumah Emma. Norman histeris melihat gadis pujaan hatinya tewas tertimpa runtuhan rumah. Nah, mulai saat itu Norman menjadi sangat membenci tentara sekutu SS. Gitu loh..

Di akhir perjuangan Don dkk mempertahankan diri di dalam tank yang tidak bisa berkutik, amunisi mereka habis, akhirnya hanya tinggal Norman yang disuruh Don untuk bersembunyi di bawah tank lewat pintu bawah tank. Norman hanya berhasil ngumpet dengan modal lumpur-lumpur seadanya. Tiba-tiba...eng ing eng, ada lampu senter moms, ternyata dia ketahuan ngumpet disitu oleh seorang tentara Jerman. Hadeeeeeeh.... Penonton semua sempet shocked dan tegang. Eh, tau gak.. ternyata tentara Jerman itu diam saja dan gak ngaduin hal itu ke komandannya. Amaaan...Norman selamat, hingga besok pagi dia dikeluarkan oleh tentara Amrik yang kebetulan lewat di lokasi tersebut.

Menurutku meskipun film itu menceritakan tentang kekerasan perang, dimana manusia saling bantai satu sama lain, tapi moral of the film story nya cukup menyentuh. Gak rugi rugi amatlah jadi orang yang tetap berhati nurani. Buktinya, karena seumur hidupnya Norman lurus-lurus aja awalnya, makanya dia di"selamatkan" pula oleh salah seorang tentara Jerman yang rupanya juga masih punya hati nurani. Impas kan ? Nonton deh, mommies, ladies. One of the best movie this week menurutku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar